Menhut: bisnis kehutanan tetap prospektif

menteri kehutanan (menhut) zulkifli hasan menungkapkan bisnis kehutanan tetap prospektif agar dikembangkan, meskipun mempunyai risiko tinggi dan tak bankable.

perlu upaya mengembangkan sistem inovasi kehutanan (sik) untuk tersedia insentif terhadap pelaku usaha sehingga bisnis kehutanan menarik supaya dikembangkan, ujarnya selama sela pengukuhan pengurus dewan pimpinan nasional penduduk agribisnis juga agroindustri indonesia (dpn mai) jangka waktu 2012-2017 dalam jakarta, sabtu.

pengukuhan dpn mai 2012-2017 itu sendiri dilaksanakan dengan menteri koordinator perekonomian hatta rajasa yang di pengurusan tersebut serta menjabat untuk ketua dewan pembina, sedangkan ketua publik dijabat mantan menteri kelautan juga perikanan fadel muhammad.

sementara itu, zulkifli hasan dan serta sebagai anggota dewan pembina mai tersebut menyatakan supaya melaksanakan sistem inovasi kehutanan perlu memahami pola usaha kehutanan makanya dapat diterapkan dalam setiap model bisnis kehutanan.

Informasi Lainnya:

bisnis kehutanan mempunyai dua pola besar yakni hutan untuk hulu dan industri hutan dijadikan hilir, ujarnya.

ia menyatakan perkembangan usaha kehutanan hulu seperti hak pengusahaan hutan (hph) sebanyak 294 unit seluas lebih kurang 27,1 hektare dengan produksi log sekitar 5 juta meterkubik (m3) per tahun.

selanjutnya, hutan tanaman industri (hti) sebanyak 244 unit seluas 9,8 juta hektare melalui produksi sekitar 14 juta m3 per tahun juga pencadangan hutan tanaman rakyat (htr) seluas 700 ribu hektare.

selain itu hutan rakyat lebih kurang 12 juta hektare dan memproduksi kayu lebih dari 25 juta m3 per tahun.

menurut dia, usaha kehutanan hulu menyerap tenaga kerja tak kurang daripada 200 ribu orang.

bisnis kehutanan hulu, tambahnya, termasuk upaya-upaya hasil hutan nonkayu semisal rotan, getah, damar, madu juga lain-lain dan pelakunya lebih daripada 3.500 orang.

oleh sebab itu melalui potensi hutan yang masih sangat luas, usaha kehutanan hulu baru amat terbuka luas, kata zulkifli.

sementara tersebut, pada usaha kehutanan hilir antara lain industri primer kehutanan sebanyak 354 unit melalui produksi 49,2 juta m3/tahun, industri pulp sebanyak tujuh unit dengan produksi 8,5 juta ton/tahun dan industri mebel sekitar 1.257 unit.

selain itu, tambahnya, industri kertas sebanyak 20 unit melalui produksi 10 juta ton/tahun, industri pengolahan kayu lainnya tergolong bahan bangunan dari kayu lebih dari 2.500 unit.

bisnis kehutanan hilir itu menyerap tenaga kerja lebih kurang 790 ribu orang, ujarnya.

menhut menyampaikan kementerian kehutanan menerapkan kebijakan dan kondusif terhadap dunia upaya-upaya sebagai upaya mengembangkan bisnis kehutanan diantara lain menjalankan akses legal selama pemanfaatan sumberdaya hutan pada pengusaha besar maupun ukm.

juga, membuka akses agar pembiayaan sebab usaha kehutanan bersifat non-bankable, menetapkan harga dasar kayu yang ditanam untuk garansi investasi dan membebaskan legalitas kayu tanaman semisal halnya komoditas pertanian, katanya.